BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

22 Desember 2008

selamat hari ibu

ibu....
kuucapkan selamat hari ibu
ibu....
meski raga ini tak lagi bersamamu
namun doaku tiada pernah putus untukmu ibu....

ibu....
begitu besar jasamu
tiada pernah lelah memberi
dan menebar kasih sayang
di muka bumi ini




ibu....
Rasulullah bersabda "apabila manusia mati, putuslah amalnya
kecuali 3 perkara : sadaqoh jariyah,ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh yang mendoakan orang tuanya"
maka kuharapkan aku adalah anak sholeh itu
yang memberi syafaat untukmu....

ibu....
kumohon maaf darimu
atas segala dosa-dosaku
maafkan jika ternyata aku pernah membuatmu menangis
maafkan jika aku pernah menggoreskan luka disudut hatimu
maafkan jika aku tak mampu membalas jasa-jasamu

dini hari, 22 desember 2008

26 November 2008

Pernikahan

Menikah, kata ini begitu indah, itu bagi mereka yang sudah menemukan belahan jiwa, pasangan hidup alias jodohnya, namun bagi mereka yang belum, kata ini hanyalah sebuah angan-angan.

Kok jodohku belum datang yah? Atau kok sampai usia segini aku belom menikah juga yah? Mungkin pertanyaan ini sering hadir di benak para wanita

Ah kamu terlalu pilih-pilih sih, begitulah jawaban yang biasanya dilontarkan orang-orang. Meskipun sebenarnya hal ini bukanlah sekedar soal pilih memilih, bukankah jodoh udah diatur oleh Allah SWT, yakinlah sahabat bahwa jodohmu akan datang tepat pada waktunya.

Ketika memilih pasangan hidup banyak yang mendambakan yang mendekati sempurna, yang lelaki berharap mendapatkan istri sholehah, cantik jelita, dari keluarga baik-baik, syukur-syukur dapat yang tajir,dll. Yang wanita mendamba yang sholeh, ganteng, kaya,sabar, bertanggungjawab,setia,dll.whahahah kalo begini semua gimana nasib orang yang punya tampang pas-pasan and kantongnya juga pas-pasan(sambil liat kaca jangan-jangan me masuk golongan yang ini neh).
Mari kita berkaca sejenak seberapa sempurna kita sehingga mengharapkan seseorang yang begitu sempurna, tapi ane yakin sahabat-sahabat sekalian adalah orang yang selalu menyibukkan diri untuk memperbaiki diri bukan orang yang menyibukkan diri tuk mencari seseorang yang sempurna.

Teringat akan satu ayat bahwa lelaki baik-baik untuk wanita yang baik-baik dan begitupula sebaliknya, nah lalu gimana kalo kita dah ngerasa jadi orang yang baek² kok dapetnya yang gak baek, anggaplah itu sebagai cobaan, seperti halnya bunda Asiyah istrinya fir’aun.
Ketika hendak menuju gerbang pernikahan, hendaklah kita meniatkan untuk ibadah karena Allah SWT, menyempurnakan separuh dien, jadikanlah rumah tangga Rasulullah SAW sebagai tauladan dalam membina rumah tangga.

Dalam pernikahan tak selamanya indah melulu, akan ada ombak dan kerikil yang tajam yang akan mewarnai jalannya. Semoga Allah menyatukan kembali rumah tangga yang kini diambang perceraian.

Duhai akhi wa ukhti fillah (khusus buat yang masih lajang neh), semoga kita segera dipertemukan dengan pasangan hidup yang sholeh dan sholehah, dikumpulkan dalam kebahagian yang tiada putus-putusnya, dijadikan keluarga yang samara, dan apabila ada duri dan kerikil yang menghalangi, semoga diberi ketabahan dan kesabaran dalam menghadapinya.

Untuk para pengantin muda (biasanya abis Idhul Adha banyak yang menikah)
Barakallahulaka wa baraka’alaika wa jama’a bainakuma fii khoiri, mudah-mudahan ane segera menyusul jejak kalian.

Dedicated for : wanita yang tengah galau menanti pasangan hidup

24 November 2008

dapet award lagi

dapet award lagi nih dariKak Erik

pagi pagi begitu ol ada pesen di shoutbox disuruh ambil award ama kak erik langsung aja deh meluncur ke tkp,ternyata beliau lagi bagi bagi award dan ane dapet jatah juga, kakak yang satu ini memang selalu setia berkunjung ke blog ini meskipun mungkin ini adalah blog yang gak penting hohohoho, meski gak penting namun beliau selalu setia, syukron katsir kakaku

19 November 2008

makan makan



abis bikin blackforest malamnya kita wisata kuliner cie
padahal cuma makan di warung depan.... :D akhirnya bu tuti bisa ikutan kita. setiap ngelewatin warung ini kok kayaknya rame terus yah biasanya kalo rame berarti makanannya enak neh heheeh, menunya sih lontong balap ama tahu campur tapi kok aku ngerasa gimana gitu... apa karena gak suka makan touge yah jadi kok rasanya gimana gitu......

yang baca ini pasti nyari nyari yang mana seh namanya dina...

dimulai dari kiri eh kiri apa kanan yah.... ada bu tuti trus bu eka(yu_na),bu ida(dara^_^) nah pasti yang paling pojok(yang lagi nunduk) tuh bu dina(hawa^_^) eits jangan nuduh gitu dong masa dina dah berubah kelamin xiixixxi, kalo yang pojok tuh bang anton(freakz) suaminya bu ida satu satunya diantara kita yang telah menemukan belahan jiwa, pelabuhan hati(emangnya kapal) kok mendadak jadi sok puitis gini yah hohoho, lah jadi mana dums dina nya???
dina nya jadi tukang fotonya aja yah.

17 November 2008

Blackforest Kukus


akhirnya jadi juga kita bikin kue blackforest, setelah sekian lama akhirnya bisa ngumpul juga bu ida,bu eka ma aku, cuma satu neh yang kurang bu tuti lagi ngisi pengajian jadi gak bisa ikutan kita masakan, ntar malam aja ikut makan makannya katanya, biasanya kue blackforest dihiasain ama buah chery berhubung kita gak beli cherry dan di dapur adanya buah pisang yah udah dikasih hiasan buah pisang aja heheheh, tapi tetep rasanya gak kalah tuh ama yang ada di

toko kue kalo kata pak Bondan(wisata kuliner)mak nyuss.Narsis mode On
bahan :
6 butir telur
150 gr margarin
1 kotak tepung pondan Blackforest kukus
butter cream 1/4 kg
selai blue bery 1 ons
coklat batangan untuk hiasan

cara membuat :
  1. panaskan kukusan (jangan lupa tutupnya dikasih serbet biar airnya gak jatuh ke kuenya)
  2. kocok telur dengan kecepatan tinggi sampai mengembang
  3. lalu masukkan tepung kue pondan blackforest kukus, kocok lagi dengan kecepatan tinggi sampai adonan mengental, sesat sebelum pengocokan selesai masukkan coklat pasta.
  4. masukkan margarin lalu aduk rata dengan spatula
  5. tuang ke dalam loyang yang sudah di dioles margarin, kukus sampai matang
  6. dinginkan kue, belah jadi 2 bagian, olesi salah satu bagian dengan selai bluebery susun dengan bagian yang lain.
  7. hiasi dengan butter cream dan coklat batangan.
  8. blackforest kukus siap untuk dinikmati :)


dapet award


ni award di berikan oleh mbak ziezie


makasih banyak mbak, moga semakin mempererat ukhuwah antara kita

07 November 2008

banjir sama kebakaran

Sore ini sebenarnya malas banget mo keluar rumah, loh kenapa? yah gimana gak malas, di luar sana banjir, gak biasanya memang gangku kebanjiran kayak gini, pikirku di sini aja banjir gimana di simpang 4 lembus pasti dalam banget, tapi berhubung kemarinnya dah izin gak ngajar gara-gara banjir jadi gak enak mo ijin lagi.
perjalanan ke sana yang biasanya cuma memakan waktu sekitar 15 menit jadi molor jadi setengah jam lebih kok bisa? iya, soalnya selain banjir jalanan juga jadi macet karenanya, jalan di stadion madya sempaja pun jadi jalan alterntif ngindarin banjir yang lebih dalam, dah lewat stadion ah...akhirnya lega juga, sekarang giliran di simpang 4 lembus, lah kok malah kering yah gak biasanya, ternyata yang banjirnya cuma daerah rumahku doank, wah jadi bingung kenapa yah?


malamnya pulang ngajar, tenyata banjirnya tambah dalam aja, tapi syukurnya airnya gak nyampe masuk rumah cuman di halaman aja, yang tambah bikin suprise banget ada perahu parkir di depan rumah, rupanya di dalam gang sana airnya dah dalam banget.

pagi ini waktu buka jendela kamar, alhamdulillah ternyata banjirnya dah surut
tapi abis itu ada sms masuk "din, soetomo kebakaran,coba kamu hubungi irna kayaknya apinya dah dekat rumahnya tuh(rumah tempat aku ngajar).
bingung juga jadinya jangankan nelpon sms aja gak bisa soalnya lagi gak ada pulsa neh
jadinya pas udah di warnet baru numpang nelpon dari sini, tapi alhamdulillah rumahnya gak kena, tapi keluarga di sana dah pada siap siap sih, tinggal beberapa rumah lagi, apinya dah padam.

31 Oktober 2008

seBuaH TaNya

Hari ini libur kerja……Rena berencana membeli kipas angin, cuaca di kota tepian akhir akhir ini begitu panasnya.
“kak, jadi kan nemenin aku beli kipas angin?”
“iya, jadi. Sahut kakaknya “jam berapa kita jalan?”
“ntar, abis sholat Dzuhur ya!!”
:ok, deh”
selepas sholat dzuhur mereka pun siap siap ke toko elektronik di jln. Imam bonjol, toko yang selalu jadi langanan mereka kalau membeli barang elektronik.
Suasana di toko itu tidak begitu ramai, maklumlah ini bukan hari minggu atau hari libur.


Tiba tiba matanya terpaku pada sosok lelaki itu.
“kak, coba sini deh itu kak Romi kan?, teman seangkatan kakak di smk dulu”
“mana? Yang sama cewek yang pake baju pink itu ya?”
“iya, kak Romi kan itu? Tanya Rena meyakinkan
“iya, itu Romi.”
Rena jadi teringat akan masa-masa di SMK beberapa tahun lalu, saat itu ia kelas 1 smk dan Romi kelas 3 di sekolah yang sama, seangkatan dengan kakaknya, namun beda jurusan. Kak Romi adalah ketua Osis di sekolah itu dan kebetulan Rena merupakan anggota baru Osis.
Malam itu, malam pelantikan anggota osis baru serta serah terima jabatan, posisi kak Romi digantikan dengan anak kelas 2, setelah acara pelantikan selesai, anggota osis yang lama memberi selamat kepada anggota baru, mereka saling bersalam-salaman, dan kak Romi adalah salah satu dari sekian anggota osis yang tidak mau bersalaman dengan kaum hawa, maklumlah beliau adalah anak rohis. Anak-anak baru yang memang belum mengerti pada menggerutu.
“sombong sekali sih kakak itu, masa mau salaman aja gak mau”gerutu chika
“yah, kamu harus ngerti dong, bukan Cuma kakak itu kok yang gak mau salaman dengan kita-kita ini, coba kamu liat semua anggota rohis gak ada yang mau salaman dengan orang yang bukan mahramnya, tau!!”Dita coba menjelaskan
yah itu sih baru segelintir percakapan yang sempat Rena dengar dari anak-anak baru, teman seangkatannya.
Tapi hari ini, yang Rena lihat sepertinya bukanlah kak Romi yang dulu, Romi yang tak mau menyentuh kulit wanita, Romi yang selalu menundukkan pandangannya.
Hari ini kak Romi berjalan dengan seorang wanita yang berpakaian seksi.
Ah mungkin itu saudaranya kali, pikir Rena sejenak, tak ingin berburuk sangka.
Sempat terlintas di benaknya kalau kak Romi punya istri pastilah sama dengan kakak kakak anggota rohis lainnya, seorang akhwat dengan jilbab yang besar bahkan banyak pula yang yang bercadar, yah kalau gak dapet yang kayak gitu minimal berjilbab lah, bukan seorang wanita dengan pakaian seksi. Wah kok jadi mikir yang enggak-enggak neh gumamnya. Rena pun segera membuang jauh pikiran itu.
Beberapa hari kemudian, di sebuah mall tempat Rena bekerja……
Tiba-tiba matanya kembali melihat sosok kak Romi, yah msih dengan wanita yang sama, dan…..
“hai, kerja di sini ya?”
“iya kak, jawabnya sambil menundukan pandangan”
“nyari apa kak?”
“ah, Cuma mau cuci mata saja dengan istri, sambil memperkenalkan istrinya”
“udah lama kerja di sini, tanyanya?”
“yah lumayanlah”, jawab Rena sekedarnya
“oh ya kak, silahkan lihat-lihat saja, saya tinggal dulu ya”
“oh iya dek, silahkan” jawab kak Romi
memang hari ini suasana toko sangat ramai, maklumlah hari libur.
Rena pun beranjak meninggalkan Romi dan istrinya karena banyak costumer yang harus di layani.
Melihat kak Romi membuatnya bertanya-tanya, apakah yang terjadi dengan kak Romi sekarang ini, meskipun bukan hanya kak Romi yang sudah berubah, kemarin dia juga bertemu dengan akhi Dedi yang sedang memilih cincin kawin di toko depan, dengan mbak Sarah seorang pelatih fitnes di tempat akhi Dedi bekerja, padahal yang dia tahu akhi Dedi sudah menikah siri dengan ukhti Vivi, entah mengapa pula menikah siri jadi pilihan mereka…..
Yah hanya mereka dan Allah lah yang tahu jawabannya.
Memang sudah lama Rena tak pernah lagi bertemu dengan ukhti Vivi, ah apa kabar ukhti Vivi ya???
Sejenak Rena pun teringat akan satu ayat
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita anak-anak,harta yang banyak dari jenis emas,perak,kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (syurga)”.(Q.S 3:14)

samarinda, oktober 2008

27 Oktober 2008

BeRheNti SejeNaK

waktu terus bergulir, sudah sekian lama perjalananku di dunia ini, coba melihat ke belakang sejenak...terasa begitu banyak waktu yang terbuang dengan perbuatan yang sia-sia.
kini...mencoba mengingatkan diri ini apakah ibadah ini masih tetap terjaga?
adakah malam-malamku mulai terlewat tanpa sempat sujud meskipun hany 2 rakaat di 1/3 malam?


mencoba mengingat sejenak, adakah terasa betapa kosongnya hati ketika sholat tak lagi khusuk,tilawah yang tak pernah mencapai target dan dhuha yang tak sempat dilakukan,dan malampun hanya menyisakan lelah karena hari-hari begitu disibukkan dengan urusan dunia,adakah hal itu yang kini terjadi?
astagfirullah hal'adzim
kucoba berhenti sejenak,memikirkan dan merenungkan, bahwa hidup ini akan berakhir dan dia akan berakhir tanpa pemberitahuan sebelumnya
adakah diri ini siap,adakah bekalku sudah cukup ketika saat itu datang????

samarinda, 26 oktober 2008

22 Oktober 2008

PilGuB PutaRan Ke-2

besok atau tepatnya tanggal 23 Oktober akan kembali di gelar pemilihan gubernur putaran ke 2 di kalimantan timur, entah siapa kah pasangan yang akan terpilih untuk menjadi orang no.1 di bumi etam ini, salah satu pasangan terlihat sangat gencar melaksanakan kampanye hampir di setiap sudut jalan kota samarinda terpampang gambar sang pasangan, sedangkan pesaingnya terlihat lebih santai dalam menghadapi putaran ke-2 ini



kegiatan kampanye memang menghabiskan banyak sekali uang,entah uang dari mana...
sang tim sukses tengah gencar-gencarnya membagikan tanda mata, ada yang di kasih sembako ada yang di kasih uang dll

siapapun yang terpilih yang kuharapkan adalah beliau adalah pemimpin yang bisa menjalankan amanah, seseorang yang mampu menjadikan bumi etam ini menjadi lebih baik lagi

16 Oktober 2008

BUKU HARIAN TUA

Ia terkejut.buku itu hilang, setelah belasan tahun tersembunyi dengan aman di antara tumpukan buku-buku tua, akhirnya ada yang mengetahui rahasiannya.siapakah yang menemukannya?
Apakah Saif?tidak mungkin.suaminya tidak pernah mebongkar barang-barang ini. Atau mungkin anak-anak?tidak juga. Mereka tidak pernah kemari. Ruangan ini hanya menyimpan barang-barang lama yang tidak bisa dibuang karena sayang.
Ia tidak mungkin menanyakannya. Buku itu buku hariannya sewaktu masih kuliah dulu. Suaminya tidak pernah tahu, ia selalu berhasil menutupinya. Ia tak ingin suaminya membacanya.

Dengan perasaan galau, ia membereskan kotak-kotak itu. Setiap kali ingin,ia selalu datang kemari untuk membacanya. Hanya untuk mengenang dan sekarang kenangannya hilang.

Bunga-bunga kesayangannya tumbuh dengan nyaman di halaman belakang. Pada bunga ia melihat bagaimana kehidupan berjalan. Sejak dari bibit sampai layu mengering, ia tak pernah menyingkirkan daun yang menua. Dibiarkannya sampai seluruh daun menguning dan akhirnya tanaman itu mati karena usia.
Apakah aku sudah berbuat baik selama ini?pikirnya. apakah aku membuat diriku dan oarang-orang yang mengenalku menjadi lebih baik? Mungkin bunga-bunga itu lebih baik dariku. Mereka memberikan kebijaksanaan bagi orang-orang yang memandangnya.

“sedang apa bunda?” anak gadisnya mengagetkan.
“Ah, tidak. Cuma melihat bunga. Cantik-cantik ya?”
“iya,tapi sudah tua.”
“sekarang memang sudah tua. Tapi dulu mereka juga pernah muda.”
“Bunda seperti sedang membicarakan manusia,” putrinya terkikik.
Ia ikut tertawa, “Bunga dan manusia kan hampir sama.”
Mereka asyik memandang hamparan bunga ketika putrinya berkata, “Bunda?”
“ya?”
“sebelum menikah dengan ayah,apa Bunda pernah menyukai seseorang?”
ia menoleh. “mengapa?” senyumnya
“Rahasia ya Bunda?” putrinya terlihat kecewa.
“tidak juga. Kamu ingin jawaban yang seperti apa?”
“kalau bukan rahasia, yang sebenarnya.”
“itu benar.”
“siapa, Bunda?”
“Teman sekolah.”
“seperti apa caranya?”
“Cuma sebelah hati kok.”putrinya terbelalak,” dia menolak Bunda?”
ia tertawa,”bukan begitu”
“karena Bunda merasa malu kalau sampai orang itu tahu. Kadang bunda merasa kalau dia tahu. Kalau sudah begitu, Bunda jadi takut. Bunda bhakan tidak mau lewat di depannya dan berusaha menjauhi tempat-tempat yang mungkin dia ada di sana.”
“Apa menyukai seseorang itu dosa, Bunda?”

“kemampuan hati untuk menyukai seseorang itu karunia. Karenanya ada hukum-hukum Tuhan yang harus di patuhi. Pergaulan bebas sama sekali tidak di perbolehkan. Dan yang terutama harus menjaga hati.”
“Bagaimana caranya, Bunda?”
“Akui saja kalau kamu memang suka, tapi simpan di hati, jangan biarkan dia tahu, dan jangan berbuat apapun yang membuat kamu tambah suka padanya. Kalau kamu tidak tahan dan ingin bercerita tentang dia pada orang lain, samarkan identitasnya.”

“Mengapa?”

“Supaya orang tidak menyebarkan gosip, supaya namamu dan nama orang yang kamu sukai terjaga. Kamu tidak akan tahu siapa dia dalam masa depanmu. Mungkin saja dia akan menjadi suami sahabatmu atau teman suamimu kelak. Coba bayangkan bagaimana perasaan sahabatmu atau suamimu kalau mereka mendengar tentang yang pernah terjadi, kacau kan jadinya?”
“Benar juga ya Bunda”
“Baik-bailah menjaga hati karena tidak mudah untuk mengendalikannya.”
“Kalau begitu pacaran itu tidak boleh, ya Bunda?”
“Menurut kamu pacaran itu apa?”
“seperti yang dilakukan orang-orang. Suka duduk berdua, kemana-mana berdua. Yang seperti itulah, Bunda”
ia tersenyum. “Kamu sudah tahu jawabannya.”
“Tidak boleh,”sahut putrinya pelan.
“Mengapa Bunda merasa kamu bertanya hanya untuk menegaskan saja?” ia mengerling.
Anak gadisnya tersipu, “Bunda tahu.”
“teman-teman mengatakan yang tidak pacaran itu kuper,” putrinya berkata lagi.
“kamu setuju dengan mereka?”
“Yasmin tidak suka dibilang kuper, tapi Yasmin juga tidak mau pacaran.”
“Mengapa?”
“Kan memang tidak boleh,Bunda. Kalau di pikir-pikir pacaran itu menyusahkan juga ya, kalau putus jadi patah hati.”
Menjadi manusia itu memang tidak mudah, sayang. Manusia yang baik harus punya prinsip yang baik. Jadi ia tidak mudah bingung kalau di sudutkan orang lain.
“Mereka juga bilang, kalau tidak pacaran tidak dapat suami.”
“kata siapa? Kalau sudah waktunya, dia pasti akan datang. Pacar belum tentu jadi suami.”
“Bagaimana dia datang Bunda?”
“Bisa lewat perantara, atau tiba-tiba datang melamar tanpa kamu duga.”
“Seperti Ayah dan Bunda?”
“Ya.”

Begitulah jalan yang di tempuh kehidupannya. Dan dia mensyukurinya seumur hidup. Ia tahu anak gadisnya mulai menyukai seseorang. Tapi ia tak mau menuduh. Biarlah putrinya menyimpan sendiri atau bercerita pada sahabatnya. Ia tahu, putrinya akan selalu datang padanya untuk pendapat nomer satu.
Sudah dua minggu berlalu, dan sepertinya buku hariannya akan hilang selamanya. Sampai suatu malam suaminya duduk di sampingnya dan mengangsurkan sebuah buku. Buku hariannya!
Ia terperanjat. Bagaimana bisa? Suaminya tersenyum.”Apa kamu kehilangan buku ini?”
“Kamu dapat dari mana?”ia menatap suaminya. Yang ditatap tetap tersenyum. “Tidak sengaja. Beberapa minggu lalu aku mencari buku lama di gudang dan menemukan buku ini. Aku heran karena tidak pernah melihatnya, lalu kubuka. Ternyata buku harianmu.”
“kamu membacanya?”ia sudah pasrah.
“aku minta maaf. Aku membacanya karena aku ingin memahamimu lebih baik, apa kamu marah?” Suaminya merasa bersalah.
Ia mencoba tersenyum. “Aku tidak marah, aku malu padamu.”
“Mengapa?”
“kamu jadi mengerti seperti apa aku sebelum kita menikah. Juga ada beberapa catatan yang bisa membuatmu cemburu, karena itu aku menyembunyikannya darimu.”
“Aku memilihmu karena aku percaya kamu akan selalu setia kepadaku, aku tidak memiliki hak atasmu sebelum kita menikah. Karena itu kamu bebas melakukan dan merasakan apa saja.”
“mengapa kamu mengatakan ‘bebas’ ?aku kan tidak pernah melakukan hal-hal yang tercela”protesnya.
“Aku tahu dan aku percaya kamu pandai menjaga diri, karena itu aku menyukaimu.”
Ia terdiam.”Kamu menyukaiku sebelum kita menikah?”
Suaminya tersenyum. “Kalau aku tidak menyukaimu,apa mungkin aku melamarmu?”
“sejak kapan?”
“Sepertinya sejak saat yang sama dengan ketika kamu mulai menyukaiku.” Ia terperangah, “Bagaimana kamu yakin?” “Aku ingin bertanya dulu. Orang yang di ceritakan dalam setengah bagian akhir buku harianmu itu aku kan?”
“Ya,” jawabnya tertunduk. Tiada rahasia lagi, justru bagian itu membuatnya paling malu. “Berarti benar, aku tidak menyangka kamu sangat menyukaiku sampai separuh buku harianmu habis untuk menulis tentang aku.”
Pipinya memerah. “Jangan meledek,aku jadi tambah malu.”
“Mengapa di halaman terakhir kamu menulis telah melepaskan aku?”
“Waktu itu aku sedang menjalankan program nekat pangkal iman, aku tidak akan melakukan apa pun yang menunjukkkan aku suka padamu. Aku putuskan tidak peduli padamu, dan pura-pura menganggapmu tidak ada. Aku ingin melihat takdir apa yang akan terjadi pada kita kalau aku tidak ikut campur.”
“Kamu berani sekali, kalau kita tidak pernah bertemu lagi bagaimana?”
“Berarti kita tidak di takdirkan untuk bersatu.”
“Apa kamu bersyukur kita akhirnya menikah?”
“Sangat. Waktu kamu datang memintaku, aku hampir tak percaya. Aku sudah menerima kenyataan kalau kita tidak akan pernah bertemu lagi.”
“Memang waktu itu kita tidak pernah bicara ya?padahal kita satu fakultas.”
“Saif, kita memang tidak kenal, kita Cuma tahu.”
“Iya, kenal itu lain ya dengan tahu,” senyum suaminya. “Dulu sebenarnya aku ingin bisa bicara denganmu, tapi aku malu.”
“Aku kira lebih baik begitu, jadi kamu tidak akan melihat aku salah tingkah di depanmu.”
“Kamu dulu cuek sekali padaku.”
“Kamu tidak tahu, aku mengamatimu diam-diam, aku sudah senang hanya dengan mengetahui kamu melintas, aku tahu baju apa yang kamu pakai, aku bahkan bisa mengenalimu dari belakang.”
“Sangat perhatian,”suaminya tertawa.
“Tapi aku tidak hafal wajahmu. Kamu ingat yang kutulis sewaktu aku melihatmu di perpustakaan? Waktu itu aku ragu apa benar itu kamu.”
“Aku ingat, waktu itu aku memakai baju baru.”
“Lihat, kalau kamu memakai baju baru aku tidak bisa mengenalimu. Itu karena aku mengandalkan baju yang biasa kamu pakai.”
“Soalnya kamu minus.”
“Iya. Mataku tidak bisa melihat jauh, karena itu aku tidak pernah bisa melihat wajahmu dengan jelas, lagi pula kalau terlalu lama memperhatikanmu aku akan terancam bahaya.”
“Bahaya ketahuan?” suaminya menyeringai. “Kan tidak boleh terlalu lama.”ia lalu melanjutkan, “Tapi kadang-kadang aku bisa mengenalimu tanpa melihat wajahmu walaupun kamu memakai baju baru, tas baru dan sepatu baru, bahkan dari belakang sekalipun.”
“Ya, aku yakin itu kamu, dan ternyata itu benar.”
“Ketika itu aku sedang mencatat pengumuman, kan?”
“Hebat!”komentar suaminya.
“Besoknya aku melihatmu lagi dengan baju yang sama, tapi tasmu sudah berganti dengan tas yang biasa kamu pakai. Mungkin aku mengenali gelombang elektromagnetik yang kamu pendarkan.”
“itulah tanda bahwa kita berjodoh,”kata suaminya.
Ia merenung. “Barangkali dengan cara itu tuhan memberi tanda agar a ku menunggumu.” Suaminya tersenyum, ‘Sebenarnya dulu aku sering menyapamu dalam hati.” Apa hari itu kamu juga menyapaku diam-diam?
‘Tidak, hari itu aku tidak melihatmu.”
“Kebiasaan yang aneh, mengapa kamu bisa selucu itu?” ia tertawa.
“Kalau kamu mengatakan aku lucu, aku jadi ingat boneka beruang.” Mereka lalu tertawa bersama. Ia tidak mengira akan dapat selega ini setelah rahasianya terkuak. “Bagaimana bisa kamu menyembunyikan hal ini selama 16 tahun? Buku harian dan perasaanmu padaku sebelum kita menikah.”
“Ini perkara yang memalukan, bagaimana aku bisa membiarkan hal seperti ini tersingkap? Aku malu sekali dan merasa berdosa karena telah menyukai laki-laki asing. Aku percaya aku hanya boleh jatuh hati kepada satu orang. Dan orang itu harus menikah denganku terlebih dulu sebelum aku jatuh hati kepadanya.”
“Kamu tahu itu mustahil. Siapa yang bisa mengatur hati? Apa Cuma laki-laki yang mempunyai hak untuk menyukai? Bakhan Syaufa telah memilih Musa sebelum menikah seperti juga Fatimah telah memilih Ali.”
“Atau Khadijah memilih nabi Muhammad,”sambungnya.
“Atau Zulaikha terhadap nabi Yusuf, dapatkah kamu melihat kesamaanya?”
“kamu tahu aku tidak sekuat mereka. Dan aku tidak meu menjadi penggoda seperti Zulaikha.”
“Hm, penggoda seperti Zulaikha?bagaimana kamu akan melakukannya?
Ia memukul suaminya. “Berhenti, jangan buat aku bertambah malu.” Suaminya tergelak sementara wajahnya memerah jambu.
“Aku heran,”kata suaminya, “mengapa dalam buku harianmu tidak ada satu namapun yang tertulis?”
“Aku takut ada orang yang menemukan dan membacanya, lalu mengerti orang mana yang kumaksud.”
“Berarti kamu sadar suatu saat buku itu dapat diketahui orang lain?”
“Setidaknya orang tidak tahu siapa yang kutulis. Jadi, aku tidak benar-benar malu.”
“Bahkan namakupun tidak,” suaminya pura-pura sedih.
“Aku bisa menulisnya sekarang kalau kamu mau,”tawarnya manis.
“Tidak. Aku lebih suka hanya kita berdua yang tahu,” suaminya tersenyum. “Apakah akan ada rahasia lagi setelah ini?”
”Ya,”jawabnya.
“Sebutkan dulu alasannya.”
“Pertama, kalau orang memercayakannya ceritanya hanya untukku. Kedua, kalau suatu hal bisa membuat kita saling membenci.”
“Aku terima.”

Mereka berjabat tangan. Seperti dua sahabat kecil yang sama-sama senang karena tidak saling menipu.
Menjelang tidur suaminya bertanya, “Apakah kamu pernah berharap aku menemukan buku harianmu?”
Ia tertegun. Benarkah demikian?


Roy Dwi Utami
Pemenang hadiah hiburan lomba cerpen majalah ummi 2007

13 Oktober 2008

sebuah nasehat.....

sebuah nasehat mengatakan :

jangan putus asa jika terpeleset dan jatuh ke dalam lubang yang dalam, setelah keluar dari lubang itu engkau akan lebih kuat,sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.

jangan bersedih jika ada anak panah yang menembus tubuhmu, meski ia dibidikkan oleh orang terdekatmu. sungguh akan ada orang lain yang akan mencabut anak panah itu,mengobati luka dan mengembalikkan kehidupan serta senyumanmu.



jangan terlalu lama berdiri di atas reruntuhan rumah, apalagi jika kelelawar sudah menjadikan reruntuhan itu sebagai sarangnya. carilah suara burung yang indah di atas mega bersama sinar pagi yang baru.

jangan melihat lembaran kertas yang telah kusam dan tulisan buram yang penuh dengan penderitaan dan kegelisahan. engkau akan menemukan tulisan itu tidak akan abadi dan kertas-kertas itu bukan kertas terakhir untukmu

"taken from 'menjadi wanita paling bahagia'Aidh Al-Qarni"

uNtuK Hawa

hawa.....
hiasilah dirimu dengan kecantikan iman
hiasilah dirimu dengan ilmu dan amal sholeh
dirikanlah sholat dan berpuasalah dengan penuh kekhusukan

hawa......
hiasilah dirimu dengan akhlak yang mulia
hiasilah dirimu dengan rasa malu
hiasilah bibirmu dengan berdzikir dan bersyukur
tutuplah auratmu sesuai tuntunan Rasulullah Saw



hawa......
sibukkanlah dirimu untuk memperbaiki diri
jangan kau sia-siakan waktu untuk mempergunjingkan
atau mengorek-ngorek aib orang lain

hawa......
sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang sholehah
maka...
janganlah sekali-kali kau mengguncang keimanan sang Adam

By : diena (hawa^_^)

27 September 2008

setahun kemarin.....

hari ini 27 Ramadhan tepat setahun yang lalu kepergian bunda....

bunda pergi menghadap sang maha pencipta menyusul ayah yang terlebih dahulu pergi
sore itu kala ku sedang menyiapkan makan buat buka puasa, bunda memanggilku minta di oleskan minyak kayu putih, kondisi kesehatannya tidak jua membaik sejak awal ramadhan hingga menjelang akhir ramadhan, sungguh tak tega rasanya melihat kondisinya saat itu, yah penyakit diabetes yang di deritanya
kian menyiksa raganya berat badan yang dulunya 50kilo kian menyusut menjadi 37kilo, dan beliaupun harus merelakan 2 jari kakinya teramputasi, hari itu kulihat kondisi kesehatannya semakin memburuk saja menjelang magrib beliau bahkan sudah tak sadarkan diri lagi tapi masih kurasakan hangat tubuhnya akupun tak henti hentinya berzikir di telinganya seluruh keluargapun telah berkumpul, hingga sesaat setelah magrib akhirnya beliau menghembuskan nafas untuk yang terakhir kalinya, tak dapat terbendung rasanya air mata ini.....ternyata ramadhan kala itu adalah ramadhan terakhir aku bersamanya.....
ramadhan kali ini tentu saja semuanya terasa berbeda tanpa kehadirannya
tanpa ayah tanpa bunda....
ya Allah aku memohon dan selalu memohon dalam setiap doaku untuk mereka tempatkanlah mereka di tempat yang layak disisimu ya Allah ampunilah semua dosa yang pernah mereka perbuat selama mereka masih hidup, dan terimalah segala amal perbuatan yang pernah mereka perbuat amien amien ya robbal alamien

25 September 2008

Malu Adalah Sebagaian Dari Iman

Sebagai seorang muslimah "MALU" tentunya menjadi perhiasan kita. Malu membuat muslimah bersikap lebih hati-hati untuk tidak melanggar larangan Allah
Malu untuk menampakkan aurat kita ke non muhrim
Malu untuk berkata dusta dll
Malu membuat kita lebih memelihara diri kita dari sifat yang tidak terpuji dan malu membuat kita lebih menjaga martabat kita sebagai seorang muslimah, sehingga kita selalu menjauhi perbuatan maksiat dan dosa


Malu untuk melakukan dosa meskipun di tempat itu kita hanya sendirian karena kita yakin bahwa Allah menyaksikan apa yang kita perbuat.

"MALU ADALAH SEBAGIAN DARI IMAN"

Ukhtiku semoga kita selalu terhindar dari sikap ujub, takabur dan riya
dan semoga Allah selalu menyinari langkah kita.Amin

muslim itu Bersaudara

Rasulullah SAW bersabda: ”Seorang muslim itu adalah saudara muslim lainnya. Dia tidak boleh menzaliminya dan menghinakannya. Barang siapa yang membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan memenuhi keperluannya. Barang siapa yang melapangkan satu kesusahan seorang muslim, maka Allah akan melapangkan satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan hari kiamat nanti. Dan barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat.” (Shahih Muslim).

20 September 2008

sewajarnya saja

Rasulullah Saw bersabda “cintailah apa yang kau cintai sewajarnya saja, mungkin suatu hari nanti ia akan menjadi sesuatu yang kau benci. Dan bencilah apa yang kau benci sewajarnya saja, mungkin suatu hari ia akan menjadi sesuatu yang kau cintai”

19 September 2008

Ramadhan

Bulan Ramadhan memang terasa berbeda di bandingkan dengan 11 bulan lainnya
yang biasannya masjid tak begitu ramai jamaahnya, kini kian ramai dengan adanya sholat taraweh berjamaah.
Masing masing diri pun kian menjaga sikap dan prilaku agak tidak membatalkan atau mengurangi pahala puasa
Namun sayangnya menjelang akhir Ramadhan jamaah sholat taraweh kian berkurang (justru yang ramai pasar dan pusat perbelanjaan)
Orang orang disibukkan dengan memilih dan memilah pakaian buat IdHul Fitri, juga disibukkan dengan dekorasi rumah serta kesibukkan membuat kue-kue buat Idhul Fitri.
Sungguh sangat di sayangkan jika 10 hari terakhir di bulan Ramadhan ini berlalu begitu saja, bukankah disana sarat dengan limpahan berkah dan rahmat Allah karena adanya Lailatul Qadar.
marilah kita lebih meningkatkan ibadah kita di dalam Ramadhan ini sejak dari awal Ramadhan,lebih-lebih jelang 10 hari terakhir.
Dan semoga saja semangat beribadah kita bukan hanya di bulan Ramadhan ini, tapi dapat kita bawa ke 11 bulan lainnya.

Samarinda,19 Ramadhan 1429H

13 September 2008

The story of the one-eyed mother

duluuuu.......cerita ini pernah kubaca di sebuah blog
tapi aku lupa nama blognya soalnya waktu itu cuma iseng googling
pas besok mau nyari lagi kok gak ketemu lagi ama itu blog :(
nah pas kemarin join di forum e-samarinda eh ternyata ada yang posting cerita ini
makasih mbak Nana Chan

CeRitA Ibu BeRmAtA SaTu

Ibuku hanya memiliki satu mata.
Aku membencinya… dia sungguh membuatku menjadi sangat memalukan.

Dia bekerja memasak buat para murid dan guru di sekolah… untuk menopang keluarga.
Ini terjadi pada suatu ketika aku duduk di sekolah dasar dan ibuku datang. Aku sungguh dipermalukan. Bagaimana bisa ia tega melakukan ini padaku? Aku membuang muka dan berlari meninggalkannya saat bertemu dengannya.

Keesokan harinya di sekolah…

“Ibumu bermata satu?!?!?…. eeeee ejek seorang teman.
Akupun berharap ibuku segera lenyap dari muka bumi ini.

Jadi kemudian aku katakan pada ibuku, “Ma… kenapa engkau hanya memiliki satu mata?! Kalau engkau hanya ingin aku menjadi bahan ejekan orang-orang , kenapa engkau tidak segera mati saja?!!!?

Ibuku diam tak bereaksi.

Aku merasa tidak enak, namun disaat yang sama, aku rasa aku harus mengatakan apa yang ingin aku katakan selama ini… Mungkin ini karena ibuku tidak pernah menghukumku, akan tetapi aku tidak berfikir kalau aku telah sangat melukai perasaannya.

Malam itu…

Aku terjaga dan bangun menuju ke dapur untuk mengambil segelas air minum.
Ibuku sedang menangis disana terisak-isak, mungkin karena khawatir akan membangunkanku. Sesaat kutatap ia, dan kemudian pergi meninggalkannya.

Setelah aku mengatakan perasaanku sebelumnya padanya, aku merasa tidak enak dan tertekan. Walau demikian, aku benci ibuku yang menangis dengan satu mata. Jadi aku bertekad untuk menjadi dewasa dan menjadi orang sukses .

Kemudian aku tekun belajar. Aku tinggalkan ibuku dan melanjutkan studiku ke Singapore.

Kemudian aku menikah. Aku membeli rumahku dengan jerih payahku. Kemudian, akupun mendapatkan anak-anak, juga.

Sekarang aku tinggal dengan bahagia sebagai seorang yang sukses. Aku menyukai tempat tinggal ini karena tempat ini dapat membantuku melupakan ibuku.
Kebahagiaan ini bertambah besar dan besar, ketika…

Apa ?! Siapa ini?!

Ini adalah ibuku… Masih dengan mata satunya. Aku merasa seolah-olah langit runtuh menimpaku. Bahkan anak-anakku lari ketakutan melihat ibuku yang bermata satu.

Aku bertanya padanya, “Siapa kamu?!. Aku tidak mengenalmu!!!? kukatakan seolah-olah itu benar. Aku memakinya, “Berani sekali kamu datang ke rumahku dan menakut-nakuti anak-anakku! KELUAR DARI SINI!! SEKARANG JUGA!!!?.

Ibuku hanya menjawab, “Oh, maafkan aku. Aku mungkin salah alamat.? Kemudian ia berlalu dan hilang dari pandanganku.

Oh syukurlah… Dia tidak mengenaliku. Aku agak lega. Kukatakan pada diriku kalau aku tidak akan khawatir, atau akan memikirkannya lagi. Dan akupun menjadi merasa lebih lega…

Suatu hari, sebuah undangan menghadiri reuni sekolah dikirim ke alamat rumahku di Singapore. Jadi, aku berbohong pada istriku bahwa aku akan melakukan perjalanan dinas. Setelah menghadiri reuni sekolah, aku mengunjungi sebuah gubuk tua, dulu merupakan rumahku… Hanya sekedar ingin tahu saja.

Di sana , aku mendapati ibuku terjatuh di tanah yang dingin. Tapi aku tidak melihatnya ia mengeluarkan air mata. Ia memegang selembar surat ditangannya… Sebuah surat untukku.

“Anakku…
Aku rasa hidupku cukup sudah kini…
Dan… aku tidak akan pergi ke Singapore lagi…
Tapi apakah ini terlalu berlebihan bila aku mengharapkan engkau yang datang mengunjungiku sekali-kali? Aku sungguh sangat merindukanmu…

Dan aku sangat gembira ketika kudengar bahwa engkau datang pada reuni sekolah . Tapi aku memutuskan untuk tidak pergi ke sekolahan. Demi engkau …

Dan aku sangat menyesal karna aku hanya memiliki satu mata, dan aku telah sangat memalukan dirimu.

Kau tahu, ketika engkau masih kecil, engkau mengalami sebuah kecelakaan, dan kehilangan salah satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tidak bisa tinggal diam melihat engkau akan tumbuh besar dengan hanya memiliki satu mata. Jadi kuberikan salah satu mataku untukmu…

Aku sangat bangga akan dirimu yang telah dapat melihat sebuah dunia yang baru untukku, di tempatku, dengan mata tersebut. Aku tidak pernah merasa marah dengan apa yang kau pernah kau lakukan… Beberapa kali engkau memarahiku…

Aku berkata pada diriku, ‘Ini karena ia mencintaiku …’

cerita ini sangat sangat mengandung banyak makna tentunya
banyak pesan di sana
renungkanlah wahai sahabat......
semoga kita termasuk orang orang yang selalu bersyukur atas segala sesuatu yang kita miliki mau itu baek ataupun jelek.

kasih Ibu memang tak ada duanya.....
jadilah anak yang berbakti kepada kedua orang tuamu
apalagi jika saat ini mereka masih hidup
(jadi kangen neh ma Alm.Abah & mamaku)

Semoga cerita ini bermanfaat bagi kita semua........

12 September 2008

Bukanlah sebuah pilihan

Kutuliskan ini teruntukmu wahai Muslimah……
“Apa yang menghalangimu untuk berjilbab?”
aku selalu teringat akan kalimat itu, yah….apakah yang menghalangiku untuk melakukan kewajiban itu, kewajiban yang diturunkan untuk seluruh wanita muslimah, apa yang menghalangi langkah kita untuk menuju kebaikan?? Hingga akhirnya aku sampai pada satu titik dimana aku harus berubah, karena ini bukanlah sebuah pilihan “ingin memakainya atau tidak?” tapi ini adalah sebuah kewajiban yang mana jika kita tinggalkan maka DOSA lah yang harus kita tanggung……
 Surat Al-Ahzab ayat 59 (33:59)
Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan hijab keseluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebihi mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

 Surat An-Nuur: ayat 31 (24:31)
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa tampak padanya. Dan hendaklah mereka menutup kain kudung kedadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putri mereka atau putra-putri suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau buda-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan lelaki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita, atau anak-anak yang belum mengerti aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang beriman supaya kamu beruntung ”

Ukhtiku yang kucintai karena Allah, ketika kita sudah meniatkan hati untuk menutup aurat, maka niatkanlah semuanya karena Allah semata, karena kita sangat mencintainya dan sangat takut akan azabnya, bukan karena kita ingin mengikuti Mode atau yang lain sebagainya sehingga pakaian yang kita gunakanpun bukan hanya sekedar menempel di kulit tubuh kita (pakaian yang tipis).
ADAB BERPAKAIAN BAGI MUSLIMAH
1. Harus menutup seluruh badan, selain yang di kecualikan (wajah dan telapak kaki), maka kaki pun merupakan aurat.
2. Tidak berfungsi sebagai perhiasan
3. Kain harus tebal (tidak tipis)
4. Harus longgar (tidak ketat)
5. Tidak diberi wangi-wangian
6. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
7. Tidak menyerupai pakaian wanita kafir
8. Jilbab bukan untuk mencari popularitas
(sumber : “engkau lebih cantik dengan jilbab” :Burhan Sadiq)
Ukhtiku tercinta…. Ketika niat itu sudah hadir di dirimu, maka segerakanlah. Karena kita tidak pernah tahu sampai kapan kita hidup di dunia ini, bahkan besok pagipun kita tak tahu apakah kita masih hidup atau tidak.
Akhir kata wassalamualaikum wr wb
Samarinda, 01 Ramadhan 1429H

11 September 2008

puding susu















ni kue ku buat waktu acara hantaran kakaku

nih hasilnya.........

bahan : 1 bks agar²
1 kaleng susu

7 gelas air

garam secukupnya


pelengkap :

buah mangga

cara membuat :
masak semua bahan sampai mendidih, angkat
dinginkan sebentar kemudian cetak sesuai selera dan taburi pelengkap di atasnya

catatan : buah mangganya bisa di ganti ma buah yang laen biasa buah kaleng(tapi rada mahal) atau buah pepaya
juga bisa

;;